Aku menggelar sajadah
Sedang kamu berjalan menuju gereja
Kita bertemu dalam doa berbeda cara
Namun serupa maksud
Dalam sujud ku memohon takdirku
Adalah orang yang juga terlahir
Disambut kumandang adzan
Dalam doa kau pun meminta takdirmu
Adalah orang yang juga menjadikan
Alkitab sebagai pedoman
Namun, ditengah-tengah dinding nan tajam
Kita berdua membenci takdir
Kita terus berharap bersama
Walaupun sadar itu percuma
Tuhan menghidupkan perasaan
Manusia lain sibuk menutup jalan
Budaya dan aturan menentang
Sekalipun dengan yakin kita bergandengan
Akhirnya, teriakkan mereka membuat kita menyerah
Kita mengaku rela, tetapi dalam doa diam-diam kusebut namamu
tanpa sengaja.
Tabalong, 1 Juni 2020.
(day #1 field break di site saja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar