Entah bagaimana malam ini riuh.
Suaramu lekat kuingat utuh.
Sedikit, namun begitu rumit.
Rindu saja, seperti ingin menyapa.
Pesanmu seperti gigil,
Dan saat ini aku begitu sakit.
Berulang, kukenang, kupaksa otakku beku.
Karena ternyata aku hanya tahu namamu.
Entah bagaimana pagi ini lusuh.
Wajahmu erat tak tersentuh.
Sekelebat, namun begitu hebat.
Temu saja, seakan banyak bicara.
Tatapmu seperti anggur.
Dan saat ini aku begitu hancur.
Berkali, kuamati, kupaksa hatiku pilu.
Karena ternyata aku hanya lihat potretmu.
Suaramu lekat kuingat utuh.
Sedikit, namun begitu rumit.
Rindu saja, seperti ingin menyapa.
Pesanmu seperti gigil,
Dan saat ini aku begitu sakit.
Berulang, kukenang, kupaksa otakku beku.
Karena ternyata aku hanya tahu namamu.
Entah bagaimana pagi ini lusuh.
Wajahmu erat tak tersentuh.
Sekelebat, namun begitu hebat.
Temu saja, seakan banyak bicara.
Tatapmu seperti anggur.
Dan saat ini aku begitu hancur.
Berkali, kuamati, kupaksa hatiku pilu.
Karena ternyata aku hanya lihat potretmu.
Tabalong, 1 Juni 2020.
(day #1 field break di site saja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar