Senja pernah begitu jahat membelengguku
Pada genggam dan janji
Genggam yang menghangatkan hati
Janji yang menghidupkan harap mati
Menjadi sendiri sebagai biru
Pada awan-awan yang berpihak pada jingga
Menjadi sepi sebagai daun kering
Pada pepohonan hijau penuh asa
Aku meringkuk menghitung rambu jalan-jalan tambang
Hingga berharap segera menemukan pulang
Pulang yang ada kamu di dalamnya
Mencintaimu membuatku sulit membedakan hilang dan datang
Membuatku sukar membedakan senang dan meradang
Aku terbius pada apapun tentangmu adalah puja
Dan yang membencimu semua hina
Aku percaya pada genggam dan janji sang senja
Bahkan setelah malamku tiba
Tabalong, 2 Juni 2020.
(day #2 field break di site saja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar