Riuh, kapan kau diam
Telingaku sesak sibuk meredam
Getir, kapan kau hilang
Lidahku kejang lelah berperang
Begitu sering keluh datang tak kenal kasihan
Hei, sulit hanya milik mereka yang pandai berkelit
Alasan demi alasan agar bisa menyerah dengan pemakluman
Keadaan demi keadaan yang selalu saja menjadi persembahan
Langkah yang pelan namun tak pernah berhenti
Mimpi yang menjulang namun selalu membumi
Andai aku bisa terus seperti ini
Tabalong, 19/08/2020. (day #10 Project Novel Punggung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar