Bukankah Tuhan tidak bernego saat kita akan dilahirkan?
Lukaku adalah milikku, mengapa mereka merasa memilikinya juga?
Bukankah aku berhak merawat apapun yang memang milikku? Sedih misalnya.
"Jangan terluka, jangan bersedih, lupakan, lekaslah sembuh." Kalian siapa?
Mengapa orang lain punya waktu mengatur hidupku sementara 24/7 tidak pernah cukup bagiku memikirkan diri sendiri?
07.09.2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar