Saling berselang-seling kutulis perihal Aco dan Gendis. Kisah cinta yang dibumbui latar belakang sedih di dalamnya. Porsi cerita masa kecil hingga porsi saat mereka bertemu, mungkin belum kutemukan komposisi yang pas. Harus berapa kata membahas masa lampau? Harus di bagian mana? Harus seberapa sering? Harus seberapa berpengaruh? Apa yang ingin ditonjolkan? Kehidupan sulitnya kah? Atau cintanya masa kini? Opsi pertama mungkin terasa lebih menarik.
Aco, pemuda Bone yang berlatar sedih. Semua harus kubuat sedramatis mungkin agar apa pesan yang ingin disampaikan terasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar